Jumat, 29 Mei 2015

Pertamina Meraih Sertifat Manajement Mutu ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007

Pada selasa, 03 januari 2012 pertamina (persero) meraih sertifikat system manajeman terintegrasi ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007 dari British Standartd Instution Management System. Sertifikat tersebut diraih oleh unit pertamina Aviation region II yang mencakup wilayah jawa barat, jawa tengah dan Kalimantan barat. Termasuk di dalamnya Depot Pengisisan Bahan Bakar Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasiaonal Soekarno  Hatta.
ISO 9001:2008 adalah standarisasi untuk manajemen mutu, kualitas mutu produk. ISO 14001:2004 adalah standarisasi untuk Sistem Manajemen Lingkungan (EMS) yang menyediakan untuk struktur untuk mengukur dan meningkatkan dampak lingkugan organisasi. dan OHSAS 18001:2007 adalah standarisasi untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sistem Manajemen (OHSMS) yang menyediakan sistem untuk mengukur dan meningkatkan kesehatan dan keselamatan dampak organisasi. Perbedaan utama antara ISO 14001 dan OHSAS 18001 adalah:
·      ISO 14001 berfokus pada pengelolaan dampak organisasi pada lingkungan eksternal,  untuk mengurangi dan mematuhi peraturan.
·      OHSAS 18001 berfokus pada pengelolaan lingkunagan internal organisasi anda untuk memastikan tempat kerja yang aman dan sehat.
Secara structural, dua standart yang sama dan persyaratan yang sangat mirip akibatnya proses dokumentasi yang diperlukan untuk menerapkan sertifikasi ISO 14001 dan OHSAS 18001 pada dasarnya sama. Hanya maksud dan focus yang berbeda.
Pertamina mampu meraih standart ISO karna pertamina sangat mempertimbangkan semua aspek yang mendukung perkembangan perusahaanya baik dari kesehatan dan keselamatan serta lingkungan yang baik. dari ketiga aspek tersebut diapresiasikan oleh British Standartd Instution Management System.
Dengan perkembangan pertamina untuk pengisian bahan bakar udara yang mampu memberikan pelayanan terhadap pesawat dengan 1.400 peawat perharinya baik dari bandara yang ada diseluruh indonesia pertamina juga memiliki lebih dari 80 jaringan penjualan bahan bakar peawat di seluruh dunia hal ini membuat pertamina mengalami peningkatan penjualan 6%.
#sumber